Tuesday, August 20, 2013

Kanker Anus

  • Faktor risiko untuk kanker anus adalah penyakit tertentu yang ditularkan secara seksual.
  • Berdarah dengan buang air besar, rasa sakit, dan kadang-kadang gatal seputar dubur adalah gejala khas.
  • Pemeriksaan manual dan biopsi dilakukan untuk mencek diagnosa.
  • Pengobatan mungkin diperlukan baik pembedahan saja atau kombinasi terapi radiasi dan kemoterapi atau terapi radiasi dan pembedahan.

Kanker anus timbul pada sel kulit dengan segera di seputar dubur atau di garis sepanjang daerah peralihan antara dubur dan rektum (kanal anal).Tidak seperti di dubur dan usus besar, pada kanker yang mana selalu adenocarcinoma, kanker anal terutama merupakan carcinoma sel squamous.


Kanker anal terjadi sekitar di atas 4.000 orang di Amerika Serikat setiap tahun. Kanker anal hampir dua kali sering terjadi pada wanita. Penyebab kanker anal tak jelas, tetapi orang yang melakukan hubungan seks secara anal meningkatkan risiko, seperti orang yang mempunyai infeksi yang ditularkan secara seksual, khususnya human papillomavirus (HPV tipe 16) dan lymphogranuloma venereum.

GEJALA

Orang dengan kanker anal sering mengalami pendarahan sewaktu buanga ir besar, rasa sakit, dan kadang-kadang gatal seputar dubur. Sekitar 25% dari orang dengan kanker anal tidak mempunyai gejala. Dalam keadaan ini, kanker ditemukan hanya selama pemeriksaan rutin.

DIAGNOSA

Untuk mendiagnosa kanker anal, seorang dokter terlebih dulu memeriksa kulit seputar dubur untuk kelainan apa pun. Dengan tangan bersarung, dokter memeriksa dubur dan rectum bawah, memriksa untuk bagian lapisan yang mana pun yang dirasa berbeda dari area sekelilingnya. Dokter kemudian mengambil sampel kertas tisu dari area yang abnormal dan memeriksanya di bawah mikroskop (melakukan biopsi).

PENGOBATAN

Terapi radiasi yang digabungkan dengan kemoterapi mungkin dipakai lebih baik daripada atau ditambahkan pembedahan. Pembedahan saja merupakan pengobatan yang memuaskan, walaupun dokter harus hati-hati untuk tidak mengganggu fungsi otot lingkar yang menjaga dubur agar tetap ditutup sampai orang buang air besar (anal sphincter), yang dapat menyebabkan kehilangan kontrol terhadap buang air besar (sukar menahan hajat). Kombinasi radiasi dengan kemoterapi, atau radiasi dengan pembedahan, menyembuhkan banyak kanker anal, dengan 70% atau lebih banyak orang yang hidup terus lebih dari 5 tahun. Pembedahan yang lebih menyeluruh kadang-kadang diperlukan jika hasil peninjauan biopsi yang dilakukan setelah pengobatan pertama menunjukkan kambuhnya kanker.(medicastore)

No comments:

Post a Comment