Wednesday, September 3, 2014

Ehrlichioses : Demam dan Sakit Kepala karena Gigitan Kutu




Ehrlichioses adalah infeksi kutu borne yang menyebabkan demam, panas dingin, sakit kepala, dan perasaan sakit umum (malaise). Gejala-gejala ini terjadi tiba-tiba.

PENYEBAB
Bakteri Ehrlichia, seperti Rickettsiae, dapat hidup hanya di dalam sel hewan atau manusia. Meskipun begitu, tidak seperti Rickettsiae, bakteri Ehrlichia mendiami sel darah putih (seperti granulosit dan monosit). Spesies lain mendiami jenis lain pada sel darah putih.

Erchilioses sangat sering terjadi di daerah Amerika Serikat Selatan dan Tengah Selatan. Mereka juga terjadi di Eropa. Mereka lebih sering terjadi di antara musim semi dan akhir musim gugur, pada waktu kutu paling aktif. Infeksi menyebar ke orang melalui gigitan kutu, kadangkala dihasilkan dari kontak dengan hewan yang membawa kutu anjing coklat atau kutu rusa.
GEJALA

Gejala-gejala biasanya dimulai 1 sampai 3 minggu setelah gigitan kutu. Gejala-gejala awal adalah demam. Panas dingin, sakit kepala berat, sakit badan, dan malaise. Sebagaimana kemajuan infeksi, gejala-gejala bisa terbentuk :

* Muntah
* Diare
* Kejang
* Pusing
* Koma
* batuk
* Kesulitan bernafas

Ruam kulit kurang umum dibandingkan infeksi Rickettsial. Kematian tidak sering terjadi tetapi bisa terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang dilemahkan atau mereka yang kulitnya tidak segera diobati dengan cukup.

DIAGNOSA

Dokter melakukan pemeriksaan darah, yang bisa mendeteksi jumlah sel darah putih rendah, jumlah platelet rendah (thrombocytopenia), dan kelainan penggumpalan darah. Tetapi hal ini ditemukan terjadi pada banyak gangguan lainnya. Pemeriksaan darah untuk memeriksa antibodi terhadap bakteri ini kemungkinan sangat membantu, tetapi hasilnya biasanya tidak positif sampai beberapa minggu setelah sakit tersebut dimulai. Tes Reaksi rantai polymerase (PCR) kemungkinan lebih berguna. Hal itu meningkatkan jumlah DNA bakteri dan dengan demikian membuat bakteri lebih mudah dikenali. Kadangkala sel darah putih mengandung bercak berkarakter (morulae) yang bisa dilihat di bawah mikroskop. Kehadiran morulae memastikan diagnosa pada ehrlichiosis.

PENGOBATAN

Jika orang yang telah terkena kutu yang terinfeksi mengalami gejala-gejala khusus, pengobatan biasanya dimulai berdasarkan gejala-gejala orang tersebut sebelum hasil pemeriksaan laboratorium tersedia. Doxycycline, chloramphenicol, dan tetrasiklin semuanya efektif. Ketika pengobatan dimulai lebih awal, kebanyakan orang segera bereaksi dan sembuh. Penundaan pada pengobatan bisa menyebabkan komplikasi serius, termasuk kematian pada 2 sampai 5% penderita.

No comments:

Post a Comment