Saturday, February 16, 2013

POLUTAN MENGGANGGU OKSIGEN

Anda pasti sedang bernafas sekarang. Apa yang anda hirup? Jelas bukan hanya oksigen. Kadar oksigen diudara hanya sekitar 20 % sekarang ini sudah semakin menurun ( tinggal 12% ). Sisanya ada banyak zat lain termasuk polutan.

Menurut Dr. Tjandra Yoga Aditama,Sp.P(K), MARS, DTM&H dari RS Persahabatan, zat-zat polutan yang mengandung sulfur oksida (NO2), nitrogen oksida (Nox) dan Ozon (O3) tinggi ini terdapat diseluruh kota besar didunia. Kita terpaksa menghirupnya karena pada saat tubuh menghirup udara, tubuh tidak bisa memisahkan antara oksigen dengan zat polutan lainnya. “Kita enter semua zat-zat, itu yang menjadi masalah didalam tubuh.” Ujar Tjandra Yoga.

Terikat Polutan

Keberadaan polutan bersama dengan oksigen di udara bisa membuat suplai oksigen kedalam tubuh berkurang. Pertama, seperti yang kita ketahui, oksigen termasuk zat yang sangat mudah berikatan denga zat lain. Bila kita menghirup polutan karbon monoksida (CO), maka hemoglobin (Hb) didalam darah yang seyogyanya berikatan dengan oksigen untuk dialirkan ke sel-sel seluruh tubuh, embawa CO keseluruh tubuh. Akhirnya, oksigen tidak dapat berikatan dengan Hb untuk dapat masuk kedalam tubuh. “umpamakan Hb kendaraan, maka kendaraan itu sudah dipakai oleh CO sehingga oksigen tidak bisa dibawa. Itu yang menyebabkan akhirnya oksigen ditubuh menurun.” Jelas Tjandra Yoga.

Kedua, kata Tjandra Yoga, penyebab oksigen kurang masuk kedalam tubuh lantarn banyak polutan, partikulat dan zat-zat lainnya akan menyebabkan paru-paru tidak berfungsi dengan baik atau rusak. Dampaknya, tubuh tidah mampu menyerap oksigen dengan baik. Oksigen yang masuk kedalam tubuh menjadi berkurang.

Penelitian lain juga menyebutkan, berkurangnya oksigen yang masuk kedalam tubuh diakibatkan gangguan pernafasan dan peredaran darah.

“ pada intinya, zat polutan dan partikulat tersebut menimbulkan kerusakan di paru & peredaran darah sehingga kemampuan menyerap oksigen dan mengedarkan oksigen menjadi terganggu hingga ke sel-sel,” ujarnya.

Lahan bagi Agen Penyakit

Menurut referensi lain, ketika oksigen berkurang dan tidak cukup sampai kesel-sel. Maka gas lain akan terbentuk yaitu karbon monoksida (CO) dan terjadi pembentukan asam laktat. Adanya CO didalam darah menyebabkan hb tidak mampu membawa oksigen segar dan suhu tubuh menjadi lebih rendah. Asam laktat berlebihan dalam tubuh akan menyebabkan saluran urat-urat saraf tersumbat dan akhirnya terjadi pengerasan seperti pengapuran dan terjadi kerusakan organ tubuh.

Jika tubuh tidak menerima cukup oksigen, racun-racun akan berkembang dan darah membawa endapan “Lumpur” dan racun-racun yang dibuat dari lemak tubuh. Kondisi ini memicu timbulnya penyakit. Dan perlu diketahui lebih dari 90% sumber penyakit yang berasal dari bakteri dan virus dapat berkembang biak pada keadaan anaerobic ( ketiadaan oksigen).


Kebutuhan Sel

Sebesar 90% tubuh dibuat oleh oksigen. Tentunya, oksigen sangat diperlukan untuk sel-sel tubuh. Oksigen bersifat aktif, bebas sangat diperlukan untuk proses oksidasi, untuk menghasilkan energi. Tubuh yang memiliki sekitar 10 triliun sel memerlukan suplai oksigen yang cukup melalui darah.

Tjandra menegaskan , bila oksigen yang masuk kedalam tubuh rendah maka dapat terjadi kerusakan sel. Kerusakannya diawali dari dampak polutan-polutan tersebut secara langsung terhadap tubuh. Polutan pb (timah hitam), misalnya, dapat menimbulkan gangguan saraf dan gangguan otak.
Gangguan Penyerapan Oksigen

Bagi mereka yang menderita asma, mengkonsumsi makanan tertentu dapat memicu kambuhnya asma dan mengganggu pernafasan. “ inilah yang menyebabkan pasokan oksigen kedalam tubuh berkurang,” ujar Tjandra.

Tjandra pesimistis udara bias dibersihkan dari polutan. Karena itu yang terpenting adalah menjaga kesehatan agar daya tahan tubuh berfungsi baik menangkal gangguan.(majalah human)

info produk terkait, klik disini

No comments:

Post a Comment