Selalu ada fakta baru mengenai khasiat teh. Yang terakhir menyebutkan minum teh tak hanya menimbulkan efek menenangkan diri, tapi juga dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil, mencegah osteoporosis, memulihkan kerja otak, dan bermanfaat bagi kesehatan jantung! Tak heran bila teh menjadi minuman favorit kedua setelah air putih.
Ada banyak jenis teh yang aman diminum, namun ada pula yang patut kita hindari, yakni:
Aman: Oolong. Saat sedang tidak bisa fokus, solusi instannya adalah secangkir teh yang mengandung kafein. Teh khas Cina ini bisa jadi pilihan. Teh ini mengandung asam amino theanine. Jika dipadukan dengan kafein, bisa meningkatkan konsentrasi dan aktivitas saraf. Untuk hasil terbaik, kombinasikan 100 mg theanine dan 60 mg kafein, atau setara dengan 3 cangkir teh, kata John Foxe, PhD, peneliti dari Nathan Kline Institute for Psychiatric Research di Orangeburg, New York.
Aman: Rooibos. Berasal dari Afrika Selatan, dengan cita rasa manis dan renyah seperti kacang. Dikenal juga dengan sebutan Teh Merah Afrika Selatan dan digolongkan dalam teh herbal. Menurut para ahli dari Tufts University, teh ini kaya polifenol yang berperan sebagai antioksidan pencegah kanker.
Aman: Teh Putih. Jenis daun teh ini sebenarnya sama dengan teh hitam dan teh hijau. Yang diambil adalah pucuk daun paling muda, lalu dikeringkan dengan cara diuapkan, bukan dijemur. Selama penguapan, pucuk daun teh berubah warna menjadi putih hingga akhirnya mengering. Teh putih kaya antioksidan, terutama katekin. Seduhannya memiliki sifat antibakteri dan virus.
Aman diminum sedikit: Chai. Teh hitam ini biasanya diseduh dengan dicampur rempah seperti kayu manis, kapulaga, cengkeh atau jahe. Karena seduhan daun teh chai sendiri sangat pahit, orang kemudian mencampurnya dengan gula, susu, atau krimer, agar rasanya lebih ringan. Coba ganti susu biasa dengan susu kedelai, gula dengan madu, serta pilih krimer rendah lemak agar manfaat sehat tak berkurang.
Aman diminum sedikit: Pu-erh. Daun teh ini mengalami fermentasi hingga puluhan tahun. Sama seperti wine, semakin lama disimpan, cita rasanya pun kian baik. Dipercaya sebagai teh untuk menurunkan berat badan, namun belum ada bukti ilmiah mengenal hal itu. Yang pasti kadar kafein dalam teh ini sangat banyak, bahkan bisa menyebabkan sakit kepala dan jantung berdebar, apabila diminum terlalu banyak.
Hindari: Kombucha. Merupakan produk olahan tradisional, yakni larutan hasil rendaman teh hitam dan gula yang difermentasi berhari-hari. Sering disebut sebagai teh penyembuh segala penyakit, namun memiliki efek samping yang cukup serius seperti mual, alergi, serta keracunan.
Sumber : Prevention , Kompas, Sabtu, 28 Maret 2009
Ada banyak jenis teh yang aman diminum, namun ada pula yang patut kita hindari, yakni:
Aman: Oolong. Saat sedang tidak bisa fokus, solusi instannya adalah secangkir teh yang mengandung kafein. Teh khas Cina ini bisa jadi pilihan. Teh ini mengandung asam amino theanine. Jika dipadukan dengan kafein, bisa meningkatkan konsentrasi dan aktivitas saraf. Untuk hasil terbaik, kombinasikan 100 mg theanine dan 60 mg kafein, atau setara dengan 3 cangkir teh, kata John Foxe, PhD, peneliti dari Nathan Kline Institute for Psychiatric Research di Orangeburg, New York.
Aman: Rooibos. Berasal dari Afrika Selatan, dengan cita rasa manis dan renyah seperti kacang. Dikenal juga dengan sebutan Teh Merah Afrika Selatan dan digolongkan dalam teh herbal. Menurut para ahli dari Tufts University, teh ini kaya polifenol yang berperan sebagai antioksidan pencegah kanker.
Aman: Teh Putih. Jenis daun teh ini sebenarnya sama dengan teh hitam dan teh hijau. Yang diambil adalah pucuk daun paling muda, lalu dikeringkan dengan cara diuapkan, bukan dijemur. Selama penguapan, pucuk daun teh berubah warna menjadi putih hingga akhirnya mengering. Teh putih kaya antioksidan, terutama katekin. Seduhannya memiliki sifat antibakteri dan virus.
Aman diminum sedikit: Chai. Teh hitam ini biasanya diseduh dengan dicampur rempah seperti kayu manis, kapulaga, cengkeh atau jahe. Karena seduhan daun teh chai sendiri sangat pahit, orang kemudian mencampurnya dengan gula, susu, atau krimer, agar rasanya lebih ringan. Coba ganti susu biasa dengan susu kedelai, gula dengan madu, serta pilih krimer rendah lemak agar manfaat sehat tak berkurang.
Aman diminum sedikit: Pu-erh. Daun teh ini mengalami fermentasi hingga puluhan tahun. Sama seperti wine, semakin lama disimpan, cita rasanya pun kian baik. Dipercaya sebagai teh untuk menurunkan berat badan, namun belum ada bukti ilmiah mengenal hal itu. Yang pasti kadar kafein dalam teh ini sangat banyak, bahkan bisa menyebabkan sakit kepala dan jantung berdebar, apabila diminum terlalu banyak.
Hindari: Kombucha. Merupakan produk olahan tradisional, yakni larutan hasil rendaman teh hitam dan gula yang difermentasi berhari-hari. Sering disebut sebagai teh penyembuh segala penyakit, namun memiliki efek samping yang cukup serius seperti mual, alergi, serta keracunan.
Sumber : Prevention , Kompas, Sabtu, 28 Maret 2009
No comments:
Post a Comment