Wednesday, April 24, 2013

Mandi Kucing, SENSASI PIJAT Yang Dicari Oleh Pria Penikmat Pijat

Jika anda sering memburu tempat pijat di berbagai kota di Indonesia, pastinya anda akan selalu mendengar istilah yaitu Mandi Kucing. jika mendengar istilah tersebut, pastinya anda akan mengira pijat tersebut adalah bukan pijat biasa. Ya, memang benar...pijat tersebut merupakan sebuah pijat yang mengutamakan Factor X, bukan acara musik lho yak...

Apa yang terjadi di PS, ternyata banyak pula terjadi di tempat lain yang janjinya menawarkan menu serupa. Seperti KR di Jalan Hayam Wuruk Jakarta Barat, HM dan BM di Jalan Mangga Besar VII, SA di Komplek Kota Indah, Jalan Pangeran Jayakarta berikut beberapa nama di kawasan yang sama. Semuanya nyaris berlindung dibawah kedok sauna, spa, body massage hingga pijat kebugaran dan kesehatan, meskipun ujungnya tetap urusan seks.

Di KR misalnya. Tetap berlindung sebagai pusat kebugaran, namun faktanya body massage paling mendominasi. Sekilas orang melihat dari luar, tak nampak kesan mewah. Namun begitu masuk, wanita-wanita cantik yang siap mengeruk rupiah telah menanti. Perputaran uangnya mampu mencapai puluhan juta rupiah tiap harinya.

Ruangannya sederhana. Setelah masuk dari pintu utama hanya ada bar melingkar yang tak terlalu lebar dan beberapa sofa saja yang tersedia. Lampu ruangan di-setting sangat temaram. Di sampingnya terdapat ruangan lumayan terang yang fungsi sebagai ‘ruang pamer’ wanita-wanita yang akan memijat mengunakan anggota tubuhnya.

Tak kurang dari tiga germo siap menuntun mencarikan wanita-wanita yang rata-rata berbusana warna krem. Asal tahu bahwa wanita yang sebenarnya bukan sekedar pemijat tersebut memang ‘dibungkus’ busana serba seksi. Belahan dada terbuka dan rok mini adalah tampilan khasnya.

Untuk dapat kencan, cukup menunjuk salah satu dari wanita yang duduk di sofa tersebut. Selanjutnya pembayaran dilakukan dimuka. “Untuk menghindari ‘keributan’ di kamar,” ujar seorang germo yang Senin sore (29/9) menemani Exo memburu sasaran.

Tarif yang dipatok setara dengan di PS, hanya saja di KR tak berlaku tarif standar atau VIP. Semua dipasang bandrol sama sekitar Rp. 200 ribu per jam.

Setelah membayar ‘administrasi’ , para tamu akan digiring ke lantai dua. Tak kurang dari 20 kamar tersedia. Di kamar tak terlalu luas tersebut prosesi body massage dijalani. Tidak seperti di PS yang masih memendam kesan romantis. Di KR lebih terlihat kesan terburu-buru. Maklum, jumlah kamarnya tak sebanding dengan jumlah wanita pemijatnya.

Jangan harap bisa santai. Itulah kesan utama. Begitu masuk kamar, wanita yang telah dibuking tadi segera mempersilahkan rebahan ditanjang yang dilapisi semacam karet atau kain anti air. Tanpa sungkan, ia membuka seragam menyisakan celana dalam dan kutang saja.

‘Pasie’nya juga ‘dipaksa’ telanjang, hanya handuk kecil yang menutupi selangkangan. Sebuah awal yang menegangkan. Selanjutnya dalam posisi tamunya tengkurap, wanita tadi mulai mengoleskan cream keseluruh tubuh. Dari ujung kaki hingga leher.

Dengan penuh kelembutan, satu persatu bagian tubuh terjamah oleh benda kenyal milik pemijat tadi. Namanya juga body massage alias pijat dengan anggota tubuh. Jika shiatsu yang umum biasanya menggunakan bagian tubuh seperti tangan, kaki dan lengan, di KR anggota tubuh yang digunakan adalah payudara.

Lima belas menit berselang, pijatan selanjutnya adalah bagian muka. Mulai dari dada hingga pergelangan kaki. Mungkin takbisa dibayangkan bila dua manuasi berlawanan jenis dalam posisi telanjang saling gesek. Tapi tunggu dulu. Umumnya mereka tidak mau langsung ‘main sodok’. Wanita pemijat itu selalu memancing dengan ransangan yang super tinggi. Nah, bila konsumennya sudah tidak tahan, tentu puncaknya bersebadan. Tapi awas. Mereka pintar memainkan situasi. Inilah sensasi yang bisa anda dapatkan dari Mandi Kucing.

Awalnya tentu akan berdalih macam-macam, mulai begituan dilarang hingga ketakuatannya bahwa profesinya hanya sebatas pemijat. Dengan demikian dalam benak tamunya akan berpikiran bahwa urusan ngesek melakukan urusan itu, tentu ada bayarannya tersendiri. Padahal nilai transaksi diatas sudah termasuk biaya servis sampai ‘muntah’.

Tentu saja, bagi laki-laki yang telah terbiasa berpetualang di KR tak akan kaget. Sebab memang urusan bawah perut yang diburu. Apapun yang dikatakan wanita pemijat, hanyalah untuk mendapatkan tips lebih.

Usai menservis tamunya, sebuah tempat semacam ember dari alumunium berisi air hangat disodorkan. Selanjutnya dengan menggunakan handuk kecil, wanita tadi akan membersihkan seluruh tubuh tamu yang menjadi teman kencannya. Transaksi usai, wanita tadi kembali mengenakan busananya untuk kemudian berdandan dan memburu ‘pasien’ berikutnya.

Pijatan serupa, namun tidak dengan menggunakan anggota tubuh bisa ditemui pula di KR. Bagi hidung belang atau mereka yang terbiasa menimati jajajan pelacur, menyebutnya mandi kucing.. layanannya nyaris mirip dengan body massage, hanya proses pijat menggunakan lidah.

Dalam service ini tidak menggunakan cream. Setelah telanjang, wanita pemijatnya akan segera membaluri tubuh pelanggannya dengan madu atau susu. Selanjutnya, dengan lidah sebagai senjata alat utam , wanita tadi akan menjilati seluruh lekuk tubuh tamunya.

Tentu saja ini layanan luar biasa. Hanya saja, dalam perkembangannya, mandi kucing memang masih banyak dilakukan, namun tidak seluruh tubuh yang dijilat. Paling banter hanya dada dan kemaluan. Selebihnya langsung beranjak ke ‘partai utama’.

Untuk servis mandi kucing ini juga bisa kita temui di banyak tempat yang rata-rata tetap berlindung dibalik kedok spa, sauna hinnga pusat kebugaran. Diantaranya seperti di KR dan SA. Yang perlu dicatat, hampir semua tempat-tempat tersebut beroperasi mulai pukul sepuluh pagi hingga tengah malam.

Sebuah fantasi pijat yang bisa kita coba untuk mengendorkan urat syaraf dan pastinya tubuh anda akan semakin dimanjakan. So, lain kali akan dicoba share tentang beberapa tempat pijat yang menyediakan fasilitas seperti penjelasan diatas, Mandi Kucing. Terimakasih sudah membacanya dan semoga informasi diatas membantu anda.  Mandi Kucing, SENSASI PIJAT Yang Dicari Oleh Pria Penikmat Pijat

No comments:

Post a Comment