Sunday, August 18, 2013

Kelainan Pada Arteri Hepatika

Hati menerima seperempat pasokan darahnya dari arteri hepatika, yang berasal dari jantung. Tiga perempat bagian lainnya adalah dari vena porta, yang berasal dari usus. Darah dari usus mengandung bahan-bahan makanan yang telah dicerna untuk diolah di hati.

Darah meninggalkan hati melalui vena hepatika. Darah ini merupakan campuran darah dari arteri hepatika dan darah dari vena porta.

Vena hepatika mengalirkan darahnya ke vena kava (vena terbesar dalam tubuh), yang kemudian mengalirkannya ke dalam jantung.

Arteri hepatika memasok darah ke bagian tertentu dari hati, terutama jaringan penyokongnya dan dinding dari saluran empedu.
Penyempitan atau penyumbatan pada arteri atau percabangannya bisa menyebabkan kerusakan pada daerah tersebut.

PENYEBAB

Aliran darah melalui arteri hepatika bisa terhambat oleh karena trauma (misalnya luka tembak atau trauma pembedahan) atau oleh bekuan darah.
Bekuan darah biasanya disebabkan oleh peradangan dinding arteri (arteritis), atau karena obat anti kanker yang diberikan lewat infus, atau bahan racun maupun bahan iritan lainnya di dalam arteri.

Aneurisma juga dapat terjadi pada arteri hepatika.
Aneurisma merupakan penonjolan pada titik yang lemah dalam suatu arteri; aneurisma pada arteri hepatika biasanya disebabkan oleh infeksi, arteriosklerosis, cedera atau poliarteritis nodosa.

GEJALA

Aneurisma yang menekan saluran empedu di dekatnya, bisa mempersempit atau bahkan menyumbat saluran empedu dan menyebabkan jaundice karena aliran balik dari hati.

Tiga perempat dari aneurisma mengalami robekan dan sering menyebabkan perdarahan hebat.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN

Aneurisma diobati dengan memasukkan sebuah kateter ke dalam arteri hepatika dan menyuntikkan bahan iritatif yang menyebabkan penyumbatan.
Jika prosedur tersebut (embolisasi) gagal, dilakukan pembedahan untuk memperbaiki arteri.

No comments:

Post a Comment