Saturday, August 30, 2014

Defisiensi Antibodi Selektif

Kekurangan/Defisiensi antibodi selektif biasanya yang diperoleh tetapi kadangkala gangguan immunodefisiensi menurun menghasilkan kadar yang rendah pada kelas tertentu antibodi, walau kadar total antibodi adalah normal.

Terdapat beberapa kelas-kelas pada antibodi (immunoglobulin). Masing-masing membantu melindungi tubuh dari infeksi dalam cara yang berbeda. Kadar setiap kelas pada antibodi kemungkinan rendah, tetapi yang paling umum mempengaruhi kelas adalah immunoglobulin A (IgA). Kekurangan IgA selektif biasanya berlangsung sepanjang hidup. Gangguan tersebut kadangkala dihasilkan dari kelainan kromosom atau penggunaan phenytoin, sebuah antikonsulvan.

Kebanyakan orang dengan kekurangan IgA selektif memiliki beberapa gejala-gejala atau tidak ada sama sekali. Yang lainnya mengalami infeksi pernafasan kronis, alergi, diare kronis, atau gangguan autoimun. Jika transfusi darah diberikan atau immune globulin yang mengandung IgA, beberapa orang dengan kekurangan IgA selektif menghasilkan antibodi melawan IgA. Beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi berat (anaphylactic) kemudian waktu mereka diberikan transfusi darah atau immune globulin. Mereka harus menggunakan gelang pengenal medis atau kartu untuk mengingatkan dokter untuk melakukan pencegahan melawan beberapa reaksi.

Biasanya, tidak ada pengobatan pada kekurangan IgA selektif yang diperlukan. Antibiotik diberikan untuk orang yang mengalami infeksi berulang. Jangka waktu hidup biasanya tidak terpengaruh. Kekurangan IgA selektif yang dihasilkan dari penggunaan phenytoin bisa terpecahkan jika obat tersebut dihentikan.

No comments:

Post a Comment