Leishmaniasis disebabkan oleh beberapa spesies protozoa Leishmania. Leishmaniasis termasuk gangguan-gangguan yang mempengaruhi organ-organ bagian dalam dan itu yang mempengaruhi kulit dan kadangkala selaput lendir pada hidung dan mulut, menyebabkan benjolan atau luka.
PENYEBAB
Lalat pasir kecil yang terinfeksi menyebarkan protozoa ketika mereka menggigit orang atau hewan, seperti anjing atau tikus. Jarang, infeksi menyebar di dalam transfusi darah, melalui suntikan dengan jarum yang pernah digunakan oleh orang yang terinfeksi, dari ibu ke anak ketika lahir, atau melalui hubungan seks.
Bentuk yang mempengaruhi organ bagian dalam (visceral leishmaniasis, atau kala-azar) terjadi di India, afrika (terutama sekali sudan), asia tengah, daerah sekitar mediterania, amerika selatan dan tengah, dan tidak sering di cina. Parasit menyebar dari kulit menuju batang getah bening, limfa, hati, dan sumsum tukang. Bentuk yang mempengaruhi kulit (cutaneous leishmaniasis) terjadi di eropa selatan, asia, afrika, meksiko, dan amerika selatan dan pusat. Perjangkitan telah terjadi di antara personil militer amerika serikat yang berlatih di panama atau melayani di irak dan afganistan. Kadangkala, wisatawan menuju daerah yang terkena mengalami gangguan tersebut. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang dilemahkan. Terutama sekali mereka yang menderita AIDS, lebih rentan terhadap leishmaniasis.
GEJALA
Biasanya, gejala-gejala pada visceral leishmaniasis adalah ringan dan tidak dapat dicatat. Perkembangan gangguan tersebut pada minoritas orang yang terinfeksi. Pada mereka, gejala-gejala biasanya terjadi bertahap lebih dari seminggu sampai sebulan. Orang yang mengalami serangan tidak teratur pada demam. Mereka bisa kehilangan berat badan, muntah, mengalami diare, dan biasanya lelah. Hati, limpa, dan batang getah bening membesar. Jumlah sel darah meningkat, menyebabkan anemia dan membuat orang lebih rentan terhadap infeksi lainnya. Tanpa pengobatan, 80 sampai 90 % orang yang mengalami gejala-gejala meninggal dalam 1 sampai 2 tahun. Setelah pengobatan, luka kulit terjadi pada beberapa orang dan bisa berlangsung beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Pada leishmaniasis kulit, gejala awal adalah benjolan pada bagian yang digigit oleh lalat pasir. Itu muncul setelah beberapa minggu atau bulan dan mengandung protozoa. Sebagaimana penyebaran infeksi, beberapa benjolan bisa muncul. Awalnya benjolan membesar dengan lambat dan menjadi luka terbuka, yang bisa mengeluarkan atau membentuk bopeng. Luka tersebut tidak terasa sakit dan tidak menyebabkan gejala-gejala lainnya sampai infeksi lain terbentuk di dalamnya. Luka tersebut biasanya sembuh dengan sendirinya setelah beberapa bulan tetapi bisa berlangsung lama untuk setahun. Mereka meninggalkan luka parut serupa dengan luka parut yang disebabkan luka bakar. Luka parut kemungkinan tetap. Kadangkala setelah luka kulit sembuh, luka tampak pada selaput lendir pada hidung dan mulut. Tanda awal kemungkinan hidung kaku atau hidung berdarah. Luka ini bisa menyebabkan kerusakan berat. Kadangkala, luka tampak pada kulit seluruh tubuh, menyebabkan keadaan yang menyerupai lepra.
Pada orang dengan AIDS, leishmaniasis seringkali kambuh.
DIAGNOSA
Dokter mendiagnosa leishmaniasis dengan mengambil contoh pada jaringan yang terinfeksi. Contoh tersebut kemungkinan dianalisa untuk memastikan apakah protozoa yang mereka kandung bisa menginfeksi selaput lendir. Tes darah bisa digunakan untuk memastikan visceral leishmaniasis pada orang dengan gejala-gejala.
PENGOBATAN
Obat-obatan digunakan untuk mengobati infeksi tergantung pada spesies dan lokasi geografis.
Untuk visceral leishmaniasis, liposomal amphotericin B diberikan melalui pembuluh darah adalah obat yang dipilih di Amerika Serikat dan negara-negara industri lainnya. Amphotericin B deoxycholate juga efektif tetapi memiliki efek samping lebih. Di Amerika latin dan Afrika, obat-obatan yang mengandung antimony (seperti sodium stibogluconate atau meglumine antimonite) seringkali digunakan. Obat-obatan ini bisa menyebabkan mual, muntah, lelah, dan masalah-masalah jantung (yang membutuhkan penghentian obat tersebut). Jika protozoa resisten terhadap obat-obatan yang mengandung obat-obatan antimony (umum di India), miltefosine, yang tidak tersedia di Amerika Serikat, bisa digunakan. Tranfusi atau antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang berlangsung bersama-sama kemungkinan diperlukan. Gizi yang cukup juga penting karena kekurangan gizi bisa memperburuk gangguan tersebut.
Pengobatan pada leihmaniasis kulit tergantung pada penyebaran penyakit dan kemungkinan penyebaran menuju selaput lendir. Obat-obatan antimony seringkali digunakan, terutama sekali jika penyebaran menuju selaput lendir terjadi. Obat-obatan lain digunakan termasuk fluconazole atau itraconazole, biasanya digunakan melalui mulut, dan salep paromomycin. Penyebarluasan luka sulit untuk diobati. Operasi rekonstruksi kemungkinan diperlukan jika hidung atau wajah rusak, tetapi operasi harus ditunda 6 sampai 12 bulan setelah pengobatan, ketika resiko kambuh seminimal mungkin.
PENCEGAHAN
Pencegahan dimulai dengan mengobati orang yang terinfeksi dan berusaha untuk mencegah gigitan lalat pasir. Orang yang diobati sedikit rentan terinfeksi kembali oleh species yang sama dari leishmania. Penolak serangga mengandung DEET menyediakan perlindungan. Jaring serangga, jaring tempat tidur, dan baju lebih efektif jika diobati dengan insektisida seperti permethrin atau pyrethrum karena lalat kecil bisa menerobos.
PENYEBAB
Lalat pasir kecil yang terinfeksi menyebarkan protozoa ketika mereka menggigit orang atau hewan, seperti anjing atau tikus. Jarang, infeksi menyebar di dalam transfusi darah, melalui suntikan dengan jarum yang pernah digunakan oleh orang yang terinfeksi, dari ibu ke anak ketika lahir, atau melalui hubungan seks.
Bentuk yang mempengaruhi organ bagian dalam (visceral leishmaniasis, atau kala-azar) terjadi di India, afrika (terutama sekali sudan), asia tengah, daerah sekitar mediterania, amerika selatan dan tengah, dan tidak sering di cina. Parasit menyebar dari kulit menuju batang getah bening, limfa, hati, dan sumsum tukang. Bentuk yang mempengaruhi kulit (cutaneous leishmaniasis) terjadi di eropa selatan, asia, afrika, meksiko, dan amerika selatan dan pusat. Perjangkitan telah terjadi di antara personil militer amerika serikat yang berlatih di panama atau melayani di irak dan afganistan. Kadangkala, wisatawan menuju daerah yang terkena mengalami gangguan tersebut. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang dilemahkan. Terutama sekali mereka yang menderita AIDS, lebih rentan terhadap leishmaniasis.
GEJALA
Biasanya, gejala-gejala pada visceral leishmaniasis adalah ringan dan tidak dapat dicatat. Perkembangan gangguan tersebut pada minoritas orang yang terinfeksi. Pada mereka, gejala-gejala biasanya terjadi bertahap lebih dari seminggu sampai sebulan. Orang yang mengalami serangan tidak teratur pada demam. Mereka bisa kehilangan berat badan, muntah, mengalami diare, dan biasanya lelah. Hati, limpa, dan batang getah bening membesar. Jumlah sel darah meningkat, menyebabkan anemia dan membuat orang lebih rentan terhadap infeksi lainnya. Tanpa pengobatan, 80 sampai 90 % orang yang mengalami gejala-gejala meninggal dalam 1 sampai 2 tahun. Setelah pengobatan, luka kulit terjadi pada beberapa orang dan bisa berlangsung beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Pada leishmaniasis kulit, gejala awal adalah benjolan pada bagian yang digigit oleh lalat pasir. Itu muncul setelah beberapa minggu atau bulan dan mengandung protozoa. Sebagaimana penyebaran infeksi, beberapa benjolan bisa muncul. Awalnya benjolan membesar dengan lambat dan menjadi luka terbuka, yang bisa mengeluarkan atau membentuk bopeng. Luka tersebut tidak terasa sakit dan tidak menyebabkan gejala-gejala lainnya sampai infeksi lain terbentuk di dalamnya. Luka tersebut biasanya sembuh dengan sendirinya setelah beberapa bulan tetapi bisa berlangsung lama untuk setahun. Mereka meninggalkan luka parut serupa dengan luka parut yang disebabkan luka bakar. Luka parut kemungkinan tetap. Kadangkala setelah luka kulit sembuh, luka tampak pada selaput lendir pada hidung dan mulut. Tanda awal kemungkinan hidung kaku atau hidung berdarah. Luka ini bisa menyebabkan kerusakan berat. Kadangkala, luka tampak pada kulit seluruh tubuh, menyebabkan keadaan yang menyerupai lepra.
Pada orang dengan AIDS, leishmaniasis seringkali kambuh.
DIAGNOSA
Dokter mendiagnosa leishmaniasis dengan mengambil contoh pada jaringan yang terinfeksi. Contoh tersebut kemungkinan dianalisa untuk memastikan apakah protozoa yang mereka kandung bisa menginfeksi selaput lendir. Tes darah bisa digunakan untuk memastikan visceral leishmaniasis pada orang dengan gejala-gejala.
PENGOBATAN
Obat-obatan digunakan untuk mengobati infeksi tergantung pada spesies dan lokasi geografis.
Untuk visceral leishmaniasis, liposomal amphotericin B diberikan melalui pembuluh darah adalah obat yang dipilih di Amerika Serikat dan negara-negara industri lainnya. Amphotericin B deoxycholate juga efektif tetapi memiliki efek samping lebih. Di Amerika latin dan Afrika, obat-obatan yang mengandung antimony (seperti sodium stibogluconate atau meglumine antimonite) seringkali digunakan. Obat-obatan ini bisa menyebabkan mual, muntah, lelah, dan masalah-masalah jantung (yang membutuhkan penghentian obat tersebut). Jika protozoa resisten terhadap obat-obatan yang mengandung obat-obatan antimony (umum di India), miltefosine, yang tidak tersedia di Amerika Serikat, bisa digunakan. Tranfusi atau antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang berlangsung bersama-sama kemungkinan diperlukan. Gizi yang cukup juga penting karena kekurangan gizi bisa memperburuk gangguan tersebut.
Pengobatan pada leihmaniasis kulit tergantung pada penyebaran penyakit dan kemungkinan penyebaran menuju selaput lendir. Obat-obatan antimony seringkali digunakan, terutama sekali jika penyebaran menuju selaput lendir terjadi. Obat-obatan lain digunakan termasuk fluconazole atau itraconazole, biasanya digunakan melalui mulut, dan salep paromomycin. Penyebarluasan luka sulit untuk diobati. Operasi rekonstruksi kemungkinan diperlukan jika hidung atau wajah rusak, tetapi operasi harus ditunda 6 sampai 12 bulan setelah pengobatan, ketika resiko kambuh seminimal mungkin.
PENCEGAHAN
Pencegahan dimulai dengan mengobati orang yang terinfeksi dan berusaha untuk mencegah gigitan lalat pasir. Orang yang diobati sedikit rentan terinfeksi kembali oleh species yang sama dari leishmania. Penolak serangga mengandung DEET menyediakan perlindungan. Jaring serangga, jaring tempat tidur, dan baju lebih efektif jika diobati dengan insektisida seperti permethrin atau pyrethrum karena lalat kecil bisa menerobos.
No comments:
Post a Comment