Friday, October 31, 2014

Orgasme pada Pria Bukan Ejakulasi

Perbedaan organ seksual pria dan wanita membawa perbedaan besar pada orgasme pria dan wanita. Orgasme pada pria digambarkan lebih konsisten sebagai awal dari sensasi kehangatan yang dalam atau dorongan untuk ejakulasi tak tertahankan.

Setelah itu, dirasakan kontraksi kuat dan sangat menyenangkan, yang melibatkan otot pubococcygeus (PC-otot dasar panggul), otot anus, usus besar, perineum, dan organ seksual. Beberapa pria menggambarkan kontraksi ini seagai sebuah sensasi pemompaan.

Akhirnya, semprotan cairan hangat semen memperjelas proses yang sebenarnya dari perjalanan semen melalui uretra hingga ejakulasi.

Penting dicatat bahwa orgasme dan ejakulasi bukan suatu kejadian dalam waktu bersamaan. Walaupun keduanya terjadi secara bersamaan, seorang pria mungkin bisa mendapatkan orgasme tanpa ejakulasi.

Banyak pria secara salah percaya bahwa ereksi dapat dibangkitkan kembali sesegera mungkin setelah ejakulasi dan mendapatkan klimaks lain dalam waktu singkat, serta menggangap peristiwa itu sebagai orgasme ganda.

Orgasme berulang pada pria yang benar tidak pernah kehilangan ereksinya di antara orgasme. Multiple orgasm meliputi hanya orgasme dan tidak termasuk ejakulasi. Pengecualian hanya berlaku ketika ejakulasi terjadi bersamaan dengan orgasme terakhir dalam sebuah orgasme ganda.

Jadi, dengan belajar mendapatkan orgasme tanpa ejakulasi, seseorang akan mampu mencapai multiple orgasm. Ketika seorang pria memasuki fase recovery, disebut periode refractory, secara fisiologi orgasme berikutnya atau ejakulasi tidak mungkin terjadi.(Kompas, Selasa, 6 Oktober 2014)

No comments:

Post a Comment