Sunday, September 28, 2014

Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah kanker pada retina (daerah di belakang mata yang peka terhadap cahaya) yang menyerang anak berumur kurang dari 5 tahun.

2% dari kanker pada masa kanak-kanak adalah retinoblastoma.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah tidak terdapatnya gen penekan tumor, yang sifatnya cenderung diturunkan.
Sekitar 10% penderita retinoblastoma memiliki saudara yang juga menderita retinoblastoma dan mendapatkan gennya dari orang tua.

Kanker bisa menyerang salah satu maupun kedua mata.
Kanker bisa menyebar ke kantung mata dan ke otak (melalu saraf penglihatan/nervus optikus).

GEJALA
Gejalanya berupa:
- Pupil berwarna putih
- Mata juling (strabismus).
- Mata merah dan nyeri
- Gangguan penglihatan
- Iris pada kedua mata memiliki warna yang berlainan
- Bisa terjadi kebutaan.


DIAGNOSA
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Pemeriksaan mata dalam keadaan pupil melebar
# CT scan kepala
# USG mata (ekoensefalogram kepala dan mata)
# Pemeriksaan cairan serebrospinal
# Pemeriksaan sumsum tulang.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada ukuran dan lokasi tumor.
Tumor yang kecil bisa diobati dengan bedah laser.
Terapi penyinaran dan kemoterapi digunakan pada tumor yang telah menyebar ke luar mata.

Jika kanker tidak memberikan respon terhadap pengobatan, mungkin perlu diangkat.
Jika kanker hanya menyerang satu mata, maka keseluruhan bola mata diangkat bersamaan dengan sebagian nervus optikus.
Jika kanker menyerang kedua mata, digunakan teknik bedah mikro khusus untuk mengangkat atau menghancurkan tumor, sehingga kedua mata tidak harus diangkat. Atau salah satu mata diangkat dan pada mata yang lainnya dilakukan terapi penyinaran atau bedah mikro (untuk mengendalikan tumor).

Pemeriksaan mata dilakukan setiap 2-4 bulan.
Jika kanker kembali kambuh, kemoterapi bisa diulang.

PENCEGAHAN
Jika di dalam keluarga terdapat riwayat retinoblastoma, sebaiknya mengikuti konsultasi genetik untuk membantu meramalkan resiko terjadinya retinoblastoma pada keturunannya.

No comments:

Post a Comment